Pages

Rabu, 02 Mei 2012

la mania the blue dolphins


1318577745793535250
Image: the blue dolphin, pride of LUMBA by Nino Adrianto
PERSELA (Persatuan Sepak-bola Lumba-lumba)
By: NP

Saat ini negeri bawah laut sedang mengalami suatu masa di mana warganya tergila-gila dengan olah raga sepak bola. Dari berbagai klub fauna air tersebut, akhirnya teseleksi satu klub handal yakni kesebelasan lumba-lumba yang terkenal dengan PERSELA, Persatuan Sepakbola Lumba-lumba. Konon, golongan hewan laut satu ini terkenal baik hati, rajin nongkrong dan suka menolong. Tak hanya itu, lumba-lumba di negeri bawah air banyak yang tercipta karena keajaiban alam. Sehingga selain fisik mereka kuat dan sentosa, lumba-lumba juga memiliki ilmu ‘panu’ragan. Maka jangan heran jika ada totol-totol berbunga-bunga yang tumbuh pada permukaan kulit mereka.
Usut punya usut, motif pada kulit lumba-lumba ini tidak begitu saja terjadi. Hal ini dikarenakan adanya darah perkawinan bastar antara lumba-lumba itu sendiri yang kadang selingkuh dengan hiu, paus, gabus hingga tenggiri. Meski begitu, seluruh negeri bawah laut tidak memandang hal itu keanehan melainkan sebagai salah satu keaneka ragaman hayati di negeri indah tak terperi.
Ajaibnya, seluruh negeri bawah laut tersihir oleh mimpi yang dihembuskan pentolan klub sepak bola bahwa PERSELA bakal meraih tiket ke piala dunia. Semua mendukung penuh sepak terjang pemainnya. Tak lupa, mereka rajin dibawa ke berbagai konferensi press, hang-out bahkan ke tempat-tempat pengajian dan istighotsah.
“Mereka kan juga butuh siraman rohani, biar kejiwaan mereka stabil. Stress loh ditekan di gelanggang terus,” begitu kilah ketua umum PERSELA, Sotong.
Semua mahfum, semua menghormati dan semua tunduk atas keputusan Sotong yang berhasil membawa PERSELA pada prestasi klimaks. Pasalnya, dari dua dasawarsa terakhir, negeri bawah laut seakan tenggelam prestasi di bidang olahraga satu ini. Maka, makhluk bawah laut pun hampir mendewakan Sotong yang dianggap telah membangkitkan arwah sepakbola yang mati suri.
Satu, dua, tiga tahun kemudian, prestasi PERSELA makin gemilang. Tiket menuju piala dunia hampir di genggaman. Kurang satu babak penyisihan lagi, klub PERSELA bakal mengantongi tiket itu. PERSELA telah melibas lawan tangguhnya dari negeri tetangga dengan kemenangan yang cantik. Klub macan koreng dan pitik blurik harus pulang dengan jalan kaki karena pesawat, kapal, bus hingga kereta telah fully booking oleh suporter PERSELA yang akan merayakan dua kemenangan klub andalan mereka.
Maka, pertandingan akbar terakhir antara PERSELA dan kepiting gurun pun digelar. Semua makhluk bawah laut telah membulatkan niat, nawaitu… SATOE jiwa SATOE rasa untuk kemenangan PERSELA. Namun, ada kendala intern yang tak diendus oleh kaum awam. Ternyata kondisi fisik pemain PERSELA sedang tidak fit ketika pertandingan itu berlangsung. Panu yang tak kunjung sembuh itu pun kumat.
Tak ayal, permainan makin memanas karena lumba-lumba itu sering menggaruk panu di dada. Wasit yang menangani sepertinya tahu kalau pennton di stadion maupun pemirsa di berbgai penjuru arah sedang gelisah dengan pertandingan ini. Maklum, meski satu kali gagal, tetap saja gugur dari seleksi. Makanya, ketika kepiting mencubit lumba dan lumba menyepak kepiting dengan ekornya, wasit membiarkannya agar suasana stadion makin menggelora. Prittt … Prittt … suara peluit membahana.
PERSELA kalah telak dengan skor 0:3 atas kepiting gurun. PERSELA gugur dengan sukses!
Di tengah kekecewaan makhluk-makhluk bawah laut, lumba-lumba masih saja menggaruk panunya. Team medis pun tanggap. Sayup-sayup terdengan suara rintihan yang hampir bersamaan dari anggota kesebelasan PERSELA …
“Garuklah di dadaku.”
“Garuklah di dadaku.”
“Garuklah di dadaku.”

0 komentar:

PERSELA 4EVER

MUSIC PILIHAN

memberi makan marmud yang lucu

Template by : kendhin x-template.blogspot.com